Walau disebut ‘bermain’, kegiatan yang melibatkan permainan memiliki banyak makna yang bisa menjadi pembelajaran. Seperti permainan tradisional Indonesia yang lebih terkenal dengan adu keahlian, serta ketangkasannya. Sebab sebagian besar permainan lebih menguras tenaga, sehingga terkadang dijadikan jenis olahraga ringan bagi anak-anak di sekolah.
Makna atau pun filosofi di baliknya bahkan mendalam, menjadi bentuk belajar untuk anak dalam hal pelatihan fisik, motorik, dan banyak lagi. Nah, mari kita bahas bersama mengenai makna-makna tersebut.
Makna Pembelajaran dari Permainan Tradisional Indonesia
Berikut beberapa makna yang ada pada permainan tradisional, di antaranya:
1. Bagaimanapun Kondisinya, Tetaplah Berbagi
Makna pertama ialah berbagi. Makna ini bisa dilihat dari permainan congklak. Meski dalam permainan kita diharuskan secepatnya menyelesaikan, tetapi dalam prosesnya mau tidak mau harus berbagi biji congklak pada lawan. Lalu berbagi ini yang membawa kita menjadi pemenang atau juara.
Belajar berbagi ini pun ada di permainan kelereng yang juga ikut mengasah kemampuan motorik dan berpikir. Anda harus tepat sasaran, serta mampu mengendalikan ke mana kelereng akan ditembakan.
2. Pegangan Kuat untuk Bisa Berjalan Maju
Pada permainan kelom batok yang merupakan permainan menggunakan batok kelapa dan tali, kita diajarkan untuk bisa berpegangan kuat agar bisa berjalan maju. Saat menggunakan alat permainan, kekuatan tangan dan gerakan sinkronisasi kaki menjadi kunci, maka berpeganglah yang kuat agar batok yang diinjak bisa menjadi alas kaki dan membuat kita berpindah tempat ke tempat yang lebih baik.
3. Saling Menolong Satu Sama Lain
Umumnya permainan tradisional berhubungan dengan bagaimana kita bisa saling menolong satu sama lain. Misalnya pada permainan yang dimainkan bersama-sama, yaitu bentengan.
Dalam permainan satu ini kita dituntut bergerak cepat untuk membaca gerakan dari kelompok lawan. Selain itu kita harus menolong teman satu kelompok kita agar sama-sama selamat dari incaran lawan. Begitu juga permainan lainnya yang dijalankan bersama teman sekelompok.
4. Belajar Bersosialisasi
Sebagian permainan yang melibatkan banyak pemain, terdapat makna penting bagi seorang anak berupa sebagai media belajar bersosialisasi. Belajar bersosialisasi ini tidak terpatok interaksi dan komunikasi di sekolah, tetapi juga saat bermain permainan tradisional. Sebagian besar permainan kelompok membuat anak mau tidak mau harus bisa bersosialisasi demi mencapai tujuan bersama yaitu menjadi pemenang.
5. Membangun Kerja Sama Tim
Kemudian selain bersosialisasi ialah membangun kerja sama dengan tim. Sekilas kemampuan bekerja sama ini terlihat umum dan mudah, tetapi kenyataannya tidak begitu. Karena di usia anak-anak, untuk mampu bekerja sama dengan tim cukup terasa sulit. Apalagi bila kemampuan bersosialisasinya belum terasah baik. Contohnya pada permainan ular naga.
6. Melatih Emosi
Makna lain yang tidak kalah penting adalah dalam hal melatih emosi. Bukan hanya melatih dengan pembelajaran sekolah, pembelajaran dari media-media yang memang dirancang khusus, atau pun pelatihan emosi pada anak dengan rutinitas menonton atau membaca. Mengenalkan mereka dengan permainan tradisional pun menjadi satu cara lain.
Sama seperti bermain permainan pada umumnya, emosi kita akan secara otomatis keluar dan terasah, sehingga bagi anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang, akan sangat berguna.
Semua ragam permainan tradisional Indonesia memiliki makna atau pun filosofi yang berhubungan dengan diri kita sebagai manusia dan kehidupan. Semoga permainan-permainan tersebut bisa lebih dikenalkan, khususnya kepada anak-anak yang saat ini hidup di era digital.