Meski Lumpuh, Muhammad Amin Ikhlas Mengajarkan Ilmu Agama

Meski-Lumpuh-Muhammad-Amin-Ikhlas-Mengajarkan-Ilmu-Agama
Foto dari pijarnews.com

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dusta kan? Ayat yang diulang hingga 31 kali di QS. Ar-Rahman menjadi perintah untuk kita agar selalu mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Allah SWT. Tuhan yang Maha Kuasa akan selalu memberikan kelebihan di balik semua kekurangan yang ada. Bersyukur akan membuat kita menjadi orang yang senantiasa rendah hati.

Sebuah kisah dari saudara muslim yang alami kelumpuhan, namun tidak pernah berhenti untuk mensyukuri nikmat Allah SWT. Ia rela menegakkan agama Allah SWT dengan jalan mengajarkan ilmu mengaji kepada anak-anak di Maros, Sulawesi Selatan.

Siapa sosok Muhammad Amin yang ikhlas menjalani hidup?

Nama sang guru mengaji asal Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan adalah Muhammad Amin. Pria berumur 54 tahun telah alami kelumpuhan sejak ia masih kanak-kanak. Saat itu, Pak Amin tengah memanjat pohon dan mengalami kecelakaan jatuh yang membuat ia lumpuh lebih dari 42 tahun hingga sekarang.

Pak Amin terpaksa berhenti sekolah karena kelumpuhan yang membuat ia tidak bisa berjalan. Selama setahun merenungi nasib naas yang dialami, Amin belia mulai menerima kenyataan dan takdir yang harus ia jalani. Hidayah datang kepadanya yang mulai menyerah jalani kehidupan. Dengan semangat yang kembali bangkit, ia mulai mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak di sekitar tanpa mengharap imbalan sepeser pun.

Meskipun hanya sekolah sampai kelas 5 SD, Pak Amin antusias belajar ilmu agama dan menguasai seni kaligrafi. Selain aktif mengajar ngaji pada anak-anak di sekitar tempat tinggal, ia mengajarkan keahlian seni kaligrafi tersebut.

Dalam menjalani profesi guru mengaji, Pak Amin tidak pernah mengharapkan bayaran. Hanya saja kondisi fisik dirinya yang mulai menurun seiring pertambahan usia, Pak Amin harus berjuang lebih keras untuk terus mengajarkan ilmu membaca Al-Qur’an. Ia mendapatkan bantuan dari mantan murid yang memberi secara sukarela. Selama ini, Pak Amin memang hanya mengandalkan bantuan dari tetangga untuk kebutuhan makan harian.

Meski tidak memiliki penghasilan tetap setiap bulan, Pak Amin tetap ikhlas menjalankan hidup yang diberikan oleh Allah SWT. Ia tidak ingin menjadi pribadi yang mengeluh. Selama nyawa masih melekat pada raga, Pak Amin akan terus mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak di kampungnya.

Kebaikan yang bisa diberikan kepada Muhammad Amin

Kehidupan memang seperti roda yang terus berputar, tidak selamanya kita akan berada di atas, bukan? Sebagai manusia biasa, kita hanya bisa melakukan yang terbaik sebagai antisipasi segala risiko yang ada. Kisah Pak Amin mungkin memberikan pelajaran pada kita untuk selalu bersyukur pada apa yang diberikan Allah SWT. Dibalik cobaan yang mendera, Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang senantiasa beriman dan bertakwa.

Kita wajib memiliki proteksi diri untuk mengantisipasi terjadi faktor risiko kehidupan seperti musibah sakit, kecelakaan, kesulitan finansial, dan lain-lain. Oleh sebab itu, kita wajib mempertimbangkan untuk ikut program asuransi syariah Indonesia. Dengan berbagai produk asuransi syariah yang memiliki fitur menarik, peserta bisa mendapatkan jaminan proteksi dan ikut membantu peserta lain yang terkena musibah atau orang-orang baik seperti Pak Amin.

Lewat campaign #AwaliDenganKebaikan dari Allianz Syariah, kita bisa turut membantu Pak Amin untuk mendapatkan kebahagiaan. Tebarkan berkah kebahagiaan kepada orang baik yang berjuang demi kemashlatan umat. Sudah sepatutnya kita ikut meringankan beban yang dipikul oleh Pak Amin dalam berjuang mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak di Maros. Yuk, mulai niat dan tindakan kecil yang bermanfaat untuk orang lain sekarang juga!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *